indoposonline.id – Bea Cukai kembali menggelontarkan fasilitas eksportasi berbagai komoditas tersebar pada sejumlah wilayah. Di antaranya, Yogyakarta, Luwuk, Merauke, dan Semarang. Bea Cukai Yogyakarta, mengawali tahun ini, dengan melayani dokumen ekspor PT Mega Andalan Kalasan (MAK). Mengekspor 88 box Hospital Furniture ke Melbourne, Australia. ”Nilai devisa mencapai USD45.504 atau setara Rp640 juta,” tutur Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat, melalui keterangan resmi, Selasa (26/1/2021).
PT MAK, salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat. Selain melakukan ekspor ke Australia, MAK juga mengirim produk ke Jepang, Myanmar, Filipina, Perancis, dan negara-negara lain. Selanjutnya, Bea Cukai Yogyakarta juga memfasilitasi ekspor CV Berkat Marina Jaya. Per 8 Januari 2021, telah melakukan tiga kali ekspor ikan segar seberat 1.311,30 kilogram (kg) dengan jumlah devisa USD1.818,89. Petugas Bea Cukai Jogja berkoordinasi dengan Karantina memeriksa setiap ikan melalui Bandara Yogyakarta International Airport.
Selain itu, lanjut Syarif, geliat perekonomian wilayah perbatasan Papua Selatan, tepatnya Kelurahan Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digul, mulai bangkit. Itu dengan realisasi ekspor produk Crude Palm Oil (CPO) PT Bio Inti Agrindo ke negara India, pada Senin (18/1/2021).
Berdasar laporan pemeriksaan fisik dan pengawasan pemuatan barang petugas Bea Cukai Merauke, realisasi ekspor CPO PT Bio Inti Agrindo mencapai 6.375 Metric Ton (MT). Itu setara dengan penerimaan bea keluar Rp6,6 miliar dan penerimaan dana sawit Rp20,1 miliar. ”Ini sangat berarti bagi perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” tegasnya.
Sementara saat bersamaan, Bea Cukai Luwuk turut memfasilitasi pelepasan ekspor Frozen Octopus Cyanea (gurita beku) PT Banggai Indo Gemilang (BIG). Ekspor 20.5 MT senilai Rp982 juta itu, menuju Meksiko. Muatan itu, dalam kontainer ukuran 40 feet, Kawasan Pelabuhan Tangkiang, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. ”Ekspor ini, kami harap mendorong kesejahteraan, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan penerimaan nasional,” harap Syarif.
Kemudian, Bea Cukai Semarang memfasilitasi asistensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kendal Industrial Park, Senin (11/1/2021). Asistensi dilakukan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai I Rijanto. Asistensi membahas pemberian fasilitas KEK dan masterlist kepada PT Borine Technology Indonesia, PT Auri Steel Metalindo, dan PT Indesso Aroma. ”Menyusul asistensi itu, kami berharap KEK Kendal semakin berkembang dan menarik minat investasi lebih banyak. Dengan begitu, dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Syarif. (bas)