indoposonline.id – Banjir besar melanda Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) awal tahun 2021. Pulau hijau dan banyak vegetasi hijau bisa terdampak banjir. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu (20/01/2021), 21 orang meninggal, 342.987 orang terdampak banjir, dan 63.608 orang mengungsi.
Infratsruktur terdampak bencana meliputi 66.768 rumah terendam, 18.294 meter jalan terendam, 21 jembatan rusak, dan 18.536 hektare (ha) lahan 11 kabupaten/kota Provinsi Kalsel gagal panen. Fakta itu, menjadi bukti bencana banjir begitu dahsyat.
Kondisi itu, disadari Yustan Alpiani. Maklum, Inspektur Bidang Investigasi pada Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu, putra asli Kalsel.
Bencana alam itu, membuat ia terpanggil membantu korban terdampak banjir. Kebutuhan para korban sangat banyak dan beragam. Penyaluran bantuan juga melihat kebutuhan para korban. Mulai perahu karet, obat-obatan, vitamin, pakaian, peralatan mandi, masker medis, makanan, pembalut, obat nyamuk hingga makanan bayi. ”Tidak sedikit pengungsi terkena penyakit kulit. Kami memberi salep untuk penanganan,” tutur Yustan Alpani, Jumat (23/01/2021).