“Saya tidak ingin menunjuk ke favorit, kami hanya harus menghormati tim yang telah mendominasi selama sembilan tahun dan ingin mendominasi satu tahun lagi.”
“Rasa hormat adalah hal yang paling tidak bisa kami berikan kepada Juventus untuk semua yang telah mereka lakukan, terutama karena dalam beberapa tahun terakhir ini sudah menjadi kesimpulan yang sudah pasti di Serie A.”
“Kami menutup jarak dengan mereka musim lalu dan berharap kami bisa melakukan hal yang sama, karena saya ingat saat Juve unggul 20-25 poin di depan semua orang dan itu tidak bagus untuk dilihat,” imbuh Conte.
Sementara bagi Andrea Pirlo, Conte adalah inspirasi baginya dalam karier kepelatihan. Seperti halnya Pirlo- Conte dahulunya pemain dan juga kapten Juventus.
“Conte dan saya memiliki dua kepribadian yang sangat berbeda, yang mungkin mengapa kami selalu bergaul dengan sangat baik. Kami memang berbicara sebelum musim dimulai, tetap ada rasa hormat dan kasih sayang yang besar di antara kami,” tutur Pirlo.
“Dia membuat sejarah Juventus dan saya belajar banyak darinya, jadi saya akan selalu berterima kasih. Conte adalah orang pertama yang membuat saya ingin menjadi seorang pelatih. Dia orang hebat sekaligus pelatih hebat, tapi besok kami akan menjadi lawan di pinggir lapangan.”