“Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta. Ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar di lapak atau di pemukiman kumuh. Kita bersyukur punya Mensos yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup yang layak bagi warga negarannya sehingga negara benar-benar hadir untuk kaum lemah dan termarginalkan,” terang Irfaan.
Di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, penerima manfaat dewasa seperti pemulung mulai diberikan keterampilan berwirausaha seperti budi daya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.
“Suatu terobosan penting atas inisiatif Mensos seperti pembuatan kompos dan daur ulang sampah non-organik. Semoga Mensos dapat mengembangkan lebih luas lagi pelatihan wirausaha dan soft skill seperti ini hingga jangkauan ke seluruh pelosok Indonesia,” harapnya.
JIK juga mengapresiasi langkah cekatan Mensos RIsma menyerahkan bantuan sebesar Rp15 juta kepada masing-masing keluarga korban bencana longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/9/2021) malam.