“Pelatih juga harus menanamkan life education kepada semua atlet (manajamen diri, moral, etik dan value). Dan, PP PBSI perlu melakukan coaching education pada semua atlet dan pelatih,” katanya.
Terlepas dari hal-hal tersebut, Djoko Pekik menyarankan agar PBSI memgambil langkah bijak terhadap 8 atlet terkena sanksi. Misalnya, menerapkan therapy psikolgis. Sehubungan adanya kasus match fixing itu, Wakil Sekjen PP PBSI, Eddy Sukarno telah menerima tiga dari delapan pemain yang terlibat dalam kasus pengaturan skor di Pelatnas Bulutangkis Indonesia di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).(bam)