indoposonline.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi hingga 8 Februari 2021. Itu untuk menekan laju paparan Covid-19. Salah satunya, memperkuat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada tingkat Rukun Warga (RW). ”Satgas Covid-19 tingkat RW telah berpengalaman. Fokus menjangkau dan menekan kluster keluarga,” tutur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Jakarta, Minggu (24/1/2021).
Kluster keluarga menyumbang 566 kasus penularan Covid-19, dan kluster perkantoran 312 kasus. Berdasar data per 24 Januari pada fasilitas kesehatan (Faskes) DKI, merupakan warga Bodetabek dan luar Jabodetabek. ”Karena itu, untuk menanggulangi dan mencegah Covid-19 harus secara kolektif,” tukas Anies.
Keputusan memperpanjang PSBB transisi itu, tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 51 Tahun 2021 terkait Perpanjangan Pemberlakuan Jangka Waktu dan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah. Keputusan itu, berdasar data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengenai pertumbuhan kasus aktif Ibu Kota masih tinggi dua pekan terakhir.
Data kasus aktif pada 11 Januari 2021 tercatat 17.946. Jumlah konfirmasi secara total Jakarta 208.583 kasus. Sedang per 24 Januari 2021, jumlah kasus aktif meningkat 34 persen menjadi 24.224, dengan jumlah kasus konfirmasi total Jakarta 245.815 kasus. “Jumlah kasus aktif 24.224 itu, melampaui titik tertinggi kasus aktif Jakarta. Itu pesan kalau pandemi belum berakhir,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti.
Tempat isolasi per 24 Januari 2021 hanya menyisakan 14 persen. Artinya, 6.954 dari 8.055 tempat tidur isolasi telah terisi. Kondisi itu, membuat Pemprov DKI Jakarta menyiapkan rencana menambah kapasitas tempat tidur isolasi 1.941 tempat tidur. Sehingga total tempat isolasi menjadi 9.996 unit.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta akan menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur. Karena kapasitas ICU telah terisi 84 persen. Artinya, 921 dari 1.097 tempat tidur ICU telah terpakai. Kemudian, Pemprov DKI juga akan menambah fasilitas kesehatan dan para tenaga kesehatan. Itu penting untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan. (mgo)