“Menurut hasil survei tersebut, respon yang kami dapatkan dari teman-teman perawat sangat positif, dengan 82.04% responden menyatakan bersedia menerima vaksin sebagai kelompok pertama yang diprioritaskan oleh Pemerintah. Dan 65.99 persen responden bersedia menjadi relawan pemberi vaksin atau vaksinator. Berdasarkan dialog-dialog yang kami lakukan dengan anggota PPNI di 34 provinsi di Indonesia, kami juga tidak menemukan adanya penolakan
terhadap program vaksinasi bertahap ini,” jelas Harif.
Keraguan para perawat terkait vaksinasi disebut sebagian besar disebabkan oleh disinformasi terkait vaksin. Dan ketakutan mereka secara pribadi terhadap jarum suntik.
“Meski kami sebagai perawat sudah terbiasa menyuntik orang, ada juga yang dirinya sendiri takut disuntik,” jelasnya. (dri)