indoposonline.id – Gelombang unjuk antikudeta militer Myanmar makin membesar. Tercatat ratusan ribu pengunjuk rasa turun jalan memenuhi Kota Yangon, Myanmar. Para demonstran tetap menentang kudeta militer Myanmar minggu lalu.
Menariknya, sekelompok biksu berjubah warna kunyit berdiri di barisan depan. Biksu tersebut terlibat aksi protes bersama para pekerja dan mahasiswa. Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Buddha warna-warni di samping spanduk merah dengan warna Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). ”Bebaskan pemimpin kami, hormati suara kami, tolak kudeta militer,” begitu bunyi tulisan pada spanduk pengunjuk rasa, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, tidak sedikit pengunjuk rasa mengenakan pakaian hitam. Para penentang kudeta Myanmar menyerukan untuk lebih banyak melakukan aksi protes. Menghentikan pekerjaan setelah puluhan ribu orang bergabung dalam demonstrasi pada akhir pekan lalu.
Sekadar informasi, protes melanda Myanmar Minggu (7/2/2021) terbesar sejak revolusi saffron 2007 pimpinan para biksu Buddha membantu mendorong reformasi demokrasi terhambat kudeta militer pada 1 Februari lalu. (mgo)