indoposonline.id – Pemerintah memastikan mendukung berbagai inisiatif kolaboratif. Misalnya, inklusif closed loop melibatkan petani, koperasi, perbankan, hingga off taker.
Pengembangan kemitraan closed loop hortikultura, untuk membangun ekosistem rantai pasok dari hulu sampai hilir. Terintegrasi dan bersifat end to end model. ”Petani diajarkan budidaya sesuai good agricultural practices. Pemperhatikan pola tanam, panen, penanganan pascapanen, distribusi, dan pemasaran. Itu untuk menghasilkan produk berkualitas sesuai kebutuhan pasar,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Rabu (10/2/2021).
Sekadar informasi, penandatanganan nota kesepahaman oleh stakeholders terkait, sebagai bentuk komitmen penuh dalam bersinergi dan kolaborasi. Menilik sukses Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam pengembangan kemitraan closed loop untuk komoditas cabai sejak 7 Oktober 2020, pemerintah mereplikasi ke daerah lain.
Pada tahap awal, pemerintah akan mengembangkan komoditas hortikultura. Melalui pola kerja sama kemitraan dengan para petani dan para stakeholders. Ada 14 pemangku kepentingan terlibat dalam pengembangan kemitraan closed loop di Kabupaten Sukabumi.