indoposonline.id – Para warga terdampak banjir di Jakarta yang mengungsi terancam penyebaran Covid-19. Selain itu, penyakit kulit, demam berdarah, dan penyakit lainnya juga harus diwaspadai serta diantisipasi, Selasa (9/2/2021).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani melihat dan mendapatkan informasi masih ada warga korban banjir yang mengungsi di gedung sekolah. “Sediakan tempat yang layak,” kata Zita Anjani pada indoposonline.
Zita mengatakan, salah satu dampak banjir adalah pengungsian, itu sudah pasti. Karena rumah warga terendam air. Mau tidak mau warga terdampak banjir harus berpindah ke tempat yang layak.
“Menjadi tugas Pemprov untuk siapkan itu. Apalagi di kondisi Covid-19 begini. Akhir tahun kemarin, kalau saya tidak salah, Pemprov katanya akan siapkan tempat mengungsi per keluarga atau per kamar per/keluarga. Bahkan kalau saya tidak salah dengar sempat bilang di Hotel,” ungkap Zita Anjani yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) Banjir DKI Jakarta.
Namun dilapangan, lanjut Zita, ketika teamnya turun, dimedia, semua mengabarkan bahwa masih banyak warga mengungsi ke gedung sekolah, masjid, ruko, dan gedung kelurahan.
“Saya pikir ini berbahaya, akan jadi klaster baru di sana. Bahkan bukan hanya Covid-19 ancamannya, penyakit kulit, demam berdarah, dan yang lainnya juga,” tandasnya.
“Saya berharap Pemprov segera sikapi. Sekalipun airnya akan segera surut, tapi rumahnya tidak bisa langsung ditempati. Butuh beberapa hari untuk bersih dan nyaman kembali. Jadi, mereka butuh persinggahan sementara,” sambung dia.
Zita Anjani mengatakan, dalam hal upaya antisipasi (banjir)) cukup baik, tinggal komitmen pembenahan infrastrukturnya.
“Hal yang saya khawatirkan akhirnya terjadi, Jakarta banjir lagi. Dari awal tahun hujan, saya senang Jakarta tidak tergenang. Ternyata tidak demikian,” kata Zita.
Tercatat melalui data peta bencana, banjir minggu malam merendam 22 RW, dengan ketinggian dari 10 sampai 150 centimeter. “Ada 6 RW yang terparah,” ungkapnya.
“Jauh sebelum kejadian, kami (DPRD DKI) sudah membantu Pemprov lewat Pansus Banjir. Saya sudah sampaikan ke Gubernur strategi ideal mengatasi banjir,” kata Zita.
Menurut Zita, dalam melawan banjir tidak cukup hanya dengan anggaran besar. “Tapi komitmen dan alokasi yang tepat sasaran, itu kunci utamanya,” pungkasnya.
Semoga tidak banyak korban dan kerugian, karena Pemprov sudah melakukan antisipasi dengan baik. Agar segera, Jakarta bisa bebas banjir,” tutupnya. (car)