indoposonline.id – Mata dunia menyorot kondisi terkini Myanmar. Pasalnya, angkatan bersenjata (Tatmadaw) menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. Kemudian, Tatwadaw mengumumkan kudeta dan status darurat militer.
Selanjutnya, Tatmadaw menahan sejumlah pejabat pemerintahan sipil. Misalnya, Presiden Myanmar Win Myint dan sejumlah tokoh senior partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Melalui stasiun televisi Myawaddy TV, Tatmadaw menyatakan kekuasaan pemerintah Myanmar nerada di bawah Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.
Sebelum kudeta, militer dan pemerintah sipil Myanmar berselisih beberapa bulan. Silang pendapat itu, mengenai hasil pemilihan umum pada 8 November lalu. Militer Myanmar menganggap pemilu tidak fair. Tatmadaw menuding ada sekitar 8 juta pemilih palsu dalam pemilu kemarin. Karena itu, kemenangan Suu Kyi dan NLD, dimata militer tidak sah.
Sebelum kudeta berlangsung, Tatmadaw mengancam akan bertindak jika tuntutan tidak digubris. Jenderal Aung Hlaing sempat mengisyaratkan militer tidak segan mencabut konstitusi negara 2008 kalau tidak ada tindakan mengenai hasil pemilu.