indoposonline.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta warga negara Indonesia (WNI) tenang dan tetap berhati-hati. Itu menysusul penangkapan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. Penangkapan itu terjadi dalam upaya kudeta oleh militer Myanmar, Senin (1/2/2021).
Angkatan bersenjata Myanmar (Tatmadaw) telah menetapkan status darurat militer selama satu tahun. Karena itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mengimbau masyarakat tenang dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia. ”Tetap tenang dan kalau menghadapi masalah bisa menghubungi KBRI Yangon Myanmar,” tutur Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha, melalui pernyataan.
Jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Saat ini, kondisi WNI baik dan aman. Dan, mayoritas WNI bekerja pada sektor migas, pabrik, industri garmen, dan ABK. WNI diminta menyiapkan sembako sepanjang dua pekan mendatang. Termasuk obat obatan, dan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. ”Bawa tanda pengenal (id card) atau dokumen resmi (paspor) untuk memudahkan identifikasi apabila ada pemeriksaan oleh aparat keamanan,” tegas Sekretaris Kedubes RI Cahya Pamengku Ali, di Yangon, Myanmar, melalui akun Instagram KBRI Yangon.