indoposonline.id – Sebanyak 175 jiwa terdampak dan 156 jiwa mengungsi pasca peristiwa longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu (14/2), pukul 18.30 WIB. Sebanyak 10 warga yang hilang tertimbun terus dicari oleh tim gabungan.
“Data Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Nganjuk per Senin (15/2), pukul 20.00 WIB, melaporkan bahwa 9 warga telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, sedangkan total korban yang mengalami luka-luka berjumlah 16 warga. Mereka yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis dari puskesmas,” terang Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Selasa (16/2).
Adapun sebanyak 54 Kepala Keluarga (KK) atau 175 jiwa terdampak, sedangkan 156 jiwa mengungsi ke rumah kepala desa dan kerabat dekat. Sedangkan kerusakan bangunan, sebanyak 8 unit rumah rusak berat.
Unsur-unsur yang terlibat dalam penanganan darurat tersebut antara lain BPBD setempat, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri, SAR Trenggalek, Dinas Kesehatan, PUPR dan Satpol PP Kabupaten Nganjuk, forkopincam, PMI, Tagana, sukarelawan dan warga masyarakat. Selain itu, guna mendukung pencarian korban hilang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengerahkan 5 unit alat berat.
Berdasarkan hasil evaluasi, tim gabungan akan memanfaatkan alat berat yang terbagi ke dalam tiga sektor pencarian. BPBD Kabupaten Nganjuk bersama unsur terkait pun mengoperasikan dapur umum dan pelayanan di pos pengungsian.
Penanganan darurat memperhatikan keamanan responder, khususnya para sukarelawan. Pihak berwenang melakukan pengecekan di pintu masuk wilayah terdampak. Salah satunya untuk menghindari dampak potensi longsor susulan maupun penerapan protokol kesehatan dalam penanganan darurat. Kondisi di lapangan terpantau hujan dengan intensitas ringan. (car)