Syahrizal juga menyampaikan, strategi melakukan tes dengan lebih cepat itu sangat bagus. Karena kalau tidak menemukan kasus secepat mungkin maka wabah tidak cepat bisa dikendalikan.
Kuncinya bukan sekadar puskesmas memiliki tes rapid Antigen tapi bagaimana puskesmas juga mampu menelusuri kontak dengan baik. Di sisi lain dalam proses pelacakan kasus kita sangat membutuhkan kerjasama dengan masyarakat.
Karena masyarakat diminta mengingat siapa saja orang yang pernah kontak dengan dirinya. Tentu keterbukaan masyarakat juga diperlukan saat pernah melakukan kontak dengan pasien positif, sehingga mau melakukan tes.
Syahrizal berpesan, dalam situasi seperti ini, masyarakat tetap harus mengikuti protokol 3M, terutama untuk kerumunan penting sekali kita hindari. ”Pemerintah kita tentunya memperkuat 3T, selain kita juga harus mengikuti langkah-langkah pemerintah terutama pada saatnya nanti, masyarakat harus siap vaksinasi,” pungkasnya. (msb)