Enam bulan lalu saya hubungi lagi Hamzah. Saya sampaikan persoalan mirip rumput laut di bidang lain: porang. Sambil berharap Hamzah memikirkan untuk menciptakan mesin pembuat tepung glukomanan. Yang bahan bakunya porang.
Setelah itu beberapa kali lagi saya hubungi Hamzah.
Terakhir kemarin sore.
Saya ingin tahu perkembangan pemikirannya: apakah sudah terbayang bisa membuat mesin glukomanan-porang.
“Sudah ketemu Pak. Insya Allah bisa,” kata Hamzah. “Ternyata jauh lebih mudah dari membuat pabrik karagenan,” tambahnya.
Alhamdulillah.
“Saya sudah mulai kerjakan pembuatan peralatannya,” ujar Hamzah.
Alhamdulillah.
“Mungkin, akhir tahun ini bisa produksi,” katanya.
Alhamdulillah.
Saya masih ingat siapa Hamzah. Bagaimana posturnya. Seperti apa semangatnya.
Ia lulusan teknik mesin Universitas Merdeka, Malang. Anaknya tiga orang –yang terkecil 4 tahun. Abahnya masih sehat –umur 96 tahun. Uminya belum lama meninggal dunia.
Hamzah telah bikin rekor: bikin pabrik karagenan dari rumput laut. Ia telah memberi muara bagi petani rumput laut. Mesin ciptaannya terbukti bisa beroperasi secara komersial. Juga berkelanjutan. Mutu karagenannya pun sejajar dengan yang impor dari Jepang.