indoposonline.id – Rute Tol Laut terus berkembang. Tahun ini, tol laut telah menyentuh angka 30 trayek. Itu jauh melesat dibanding edisi 2015 di kisaran dua trayek.
”Pertambahan trayek itu, masyarakat sudah merasakan manfaat tol laut secara nyata. Menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur,” tutur Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priyadi, di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Pada 2016 tol laut ada 6 trayek. Kemudian pada 2017, bertambah menjadi 13 trayek. Lalu, pada 2018 bertambah menjadi 18 trayek. Selanjutnya, pada 2019 menjadi 20 trayek. Berikutnya, pada 2020 bertambah 26 trayek. Pada 2021, Ditjen ada tambahan 4 trayek baru. Sehingga menjadi 30 trayek tol laut. Melibatkan 106 pelabuhan. Terdiri dari 9 pelabuhan pangkal, dan 97 pelabuhan singgah. ”Penambahan jumlah trayek diiringi penambahan jumlah Pelabuhan dan kapal,” imbuhnya.
Berdasar data Kementerian Perdagangan, daerah dilewati Tol Laut saat ini masyarakatnya sudah menikmati penurunan harga barang. Yakni antara 20 sampai 30 persen. ”Data tersebut menunjukkan program Tol Laut berhasil mengurangi disparitas harga. Terutama di wilayah Indonesia Timur, daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP),” jelas Antoni