indoposonline.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, saat ini pihaknya menggenjot kunjungan pariwisata domestik. Antara lain melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja). Menurutnya ada sekitar 55 juta warga Negara Indonesia kelas menengah yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri.
“Dulu kita fokus mengejar Thailand, Malaysia dengan berjuta-juta wisatawan internasioal. Itu saya singkat wising. Saat sekarang wising itu kita masih berharap terus, tapi karena covid ini kita harus kalibrasi. Ada wisatawan nusantara yang saya singkat wisdom, ini adalah kearifan, kebijaksanaan kita, kita punya lebih dari 55 juta warga kelas menangah yang sangat mampu dan ingin berwisata,” ujar Sandiaga Uno dalam diskusi Forwada bertajuk “Membangkitkan Optimisme Industri Pariwista Nusantara,” Kamis, (4/3/2020).
Dalam event webinar yang disponsori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut, Sandiaga, mengatakan pihaknya ingin sesegera mungkin memulihkan kembali industri pariwisata. Namun sebelumnya harus bisa memastikan bahwa angka penularan Covid-19 ini dalam situasi yang terkendali.
“Saat ini PPKM mikro yang dijalankan pemerintah telah cukup sukses menekan angka penularan covid-19 secara signifikan. Yakni dari 15 ribu perhari sampai diangka 5 ribu perhari. Ini menjadi suatu angin segar agar kita lebih disiplin dalam mematuhi PPKM mikro. Soal kapan industri pariwisata bisa kembali bangkit, kita optimistis hal itu akan terjadi di kwartal kedua dan ketiga di tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan, tahun 2021 ini pihaknya bersiap menyambut kepulihan sektor pariwisata tanah air. Dengan bertumpu utamanya kepada wisatawan domestik sambil bersiap akan kedatangan para wisatawan mancanegara.
Sementara, Direktur Layanan TI, Bakti Kominfo untuk Pemerintah dan Masyarakat Danny Januar, menyoroti soal masih belum tergarap dengan baik data data potensi pariwisata di Indonesia. Saat ini pihaknya tengah melakukan inisiatif awal terhadap kondisi tersebut. Konsep besarnya jaringan pariwista ini adalah sebagai wadah untuk mengumpulkan seluruh inventory komoditi potensi pariwisata diselurh Indonesia. Untuk langkah awal ini kami ujicobakan di 5 destinasi wisata super prioritas.
Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Bonai Subiatko mengatakan, untuk mendukung bangkitnya pariwisata tanah air, pihaknya telah menginisasi program yang dimanakan Pembiyaan Homestay.
Program Pembiayaan Homestay ini diperuntukan bagi masyarakat di desa wisata.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Gunung Kidul, Sunaryanta menuturkan pihaknya saat ini tengah mengembangkan sport tourism untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik asing maupun domestik. Menurutnya, pengembangan sport tourism di Gunung Kidul tidak terlepas dari banyaknya objek wisata di wilayahnya. Penggarapan sport tourism ini dilakuan dengan melibatkan komunitas dan Pokdarwis dan pihak swasta. Beberapa event sport tourism yang sudah dan akan terus dikebangkan antara lain, Beach Volley, Marathon Internasional, Paralayang internasional, MX GP Series, Tour the Gunung Kidul dan Yoga Vestifa.
Pelaku usaha pariwisata, Irvan Muthalib mengaku sangat optimis pariwisata Indonesia akan bangkit kembali, terutama setelah adanya program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Sementara Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyebutkan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk ekonomi kreatif pihaknya telah menginisiasi Program #TAYTB Women Warriors yang menghadirkan solusi menyeluruh untuk mendukung perempuan Indonesia menjalankan dan mengembangkan bisnisnya dengan maksimal. (msb)