Penguasaan 70 persen pasar plywood dunia pada tahun delapan puluhan juga memicu kehilangan hutan seluas 45,6 juta juta hektar atau dengan rata-rata deforestasi 5,7 juta hektar hutan pertahun (1985 – 1993). Ini adalah angka tertinggi deforestasi di Indonesia. Seperti fenomena gunung es, angka ini bisa jadi lebih tinggi dari yang sebenarnya terlihat.
Sampai dengan tahun 2004 lahan kritis di hutan mencapai 59,17 juta hektar dan lahan kritis diluar kawasan hutan mencapai 41,47 juta hektar.
Dan saat ini, dunia kehilangan 10 juta hektar hutan setahun atau setara dengan lebih dari setengah luas Sulawesi. Sementara degradasi lahan mempengaruhi hampir 2 milyar hektar. Dampak dari deforestasi dan degradasi hutan adalah meningkatnya gas rumah kaca dan menyebabkan hewan yang ada di hutan berada pada “risiko sangat tinggi” menuju kepunahan.
Dalam sejumlah kesempatan, Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengatakan, hutan memiliki peran strategis untuk menopang kehidupan yang harus diwujudkan dalam pengelolaan yang baik, berwawasan lingkungan. Serta keseimbangan antara konservasi dan ekonomi untuk mendorong kemandirian energi dan kedaulatan pangan.