“Sejak awal kami menyampaikan bahwa Program HoKi diinisiasi sebagai wadah bagi i-generation untuk menuangkan ide-ide bisnis yang inovatif dan kreatif. Semakin masifnya perkembangan ekonomi digital harusnya dapat memicu para i-generation untuk semakin aktif dan antusias dalam menggali dan mengembangkan ide bisnis,” jelas Inarno.
“Dengan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seleksi proposal yang ketat, penentuan 10 proposal terbaik, penentuan 6 proposal terbaik hingga pembinaan inkubasi entrepreneurship, Program HoKi dapat mendorong mahasiswa agar fokus dalam mengembangkan dan menjadikan bisnis sebagai pilihan masa depan. Sehingga ke depannya entrepreneur tidak lagi dianggap sebagai pilihan karir terakhir bagi para mahasiswa,” terang Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting sekaligus Ketua Bidang UMKM, Koperasi dan Nelayan ISEI Jakarta yang turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman.
Pilot project Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) dimulai dengan sosialisasi program pada Jumat, 19 Februari 2021 telah sampai pada tahap penentuan 6 proposal terbaik. Dari 16 proposal yang diterima oleh panitia, dipilih 10 proposal untuk melakukan presentasi ide bisnis di hadapan dewan juri (26/03/2021). Proses presentasi dilakukan secara virtual di mana masing-masing kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk meyakinkan Dewan Juri. Dalam proses presentasi tersebut, dewan juri menyampaikan bahwa 10 proposal terbaik memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.