Indoposonline.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan transaksi data kependudukan dalam empat bukan terakhir bergerak sangat dinamis. Hal itu terlihat dari data statistik yang dihimpun sejak November 2020 – Februari 2021.
Berdasarkan data tersebut, ada peningkatan jumlah penduduk yang pindah domisili. Jumlahnya cukup signifikan yakni mencapai
2.034.715 jiwa.
Jumlah ini terdiri penduduk yang pindah pada November 2020 sebanyak 508.069 jiwa, kemudian pada Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa. Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa, pada Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.
“Pergerakan selama 4 bulan saja sudah lebih dari 2 juta penduduk pindah domisili. Belum lagi ditambah yang meninggal, yang lahir, yang berubah pekerjaan, dan lainnya. Dukcapil melakukan updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya. Tidak ada instansi di Indonesia yang mengupdate data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan tertulisnya.
Dengan dinamika yang tinggi ini, maka program vaksinasi, bansos, kartu prakerja harus rutin mengupdate data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil. Selama ini, data Dukcapil terbilang rapih mencatat pergerakan data statistik kependudukan.
Bahkan, data ini biasa digunakan agar para instansi pengguna data mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address.
“Kegunaannya banyak sekali. Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat,” kata Zudan.(ydh)