indoposonline.id – Ketika DKI Jakarta rencananya akan membuka tempat karaoke. Hal tersebut untuk mendongkrak geliat perekonomian di saat Pandemi Covid-19. Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI sedih mengetahui hal tersebut.
“Saya sedih melihat kondisi pendidikan kita hari ini. Kebijakan pusat hingga daerah, tidak ada yang berpihak pada pendidikan,” kata Anggota DPRD DKI yang juga Pemerhati Pendidikan, Zita pada indoposonline, Minggu (14/3).
Menurutnya, pendidikan anak bukan hanya soal kurikulum, tambah, kurang, atapun kali bagi. Melainkan dunianya bermain, belajar, serta mengenali peran dan statusnya.
“Saya ini seorang ibu, sekaligus pengajar. Saya habiskan banyak waktu bersama anak-anak. Yang jelas, anak butuh perhatian dan kasih sayang,” ujar dia.
Memprioritaskan sekolah untuk dibuka, sambungnya adalah bentuk kasih sayang dari pemerintah. Sehingga sedih rasanya, ketika Pemprov DKI ingin membuka ruang hiburan, namun tidak untuk pendidikan.
Saat anak-anak dibatasi ke sekolah, sang dewasa diberi kebebasan ke tempat karaoke. Dimana sebetulnya posisi Pendidikan dalam prioritas Pemprov DKI?.