Asep menjelaskan, pangsa pasar awalnya se-Jabodetabek, kemudian masuk pasar Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan pasar mancanegara, diantaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, China, Thailand dan 5 benua lain seperti Inggris, Ceko, Belanda dan terakhir India serta Srilanka.
Dari tahun 1992 kata Asep, sudah kirim (cupang hias) keluar negeri. Sampai dengan saat ini, permintaan luar negeri, retail, ada saja pemesan karena yang demo diminta cupang hias yang berkualitas.
“Artinya kualitas cupang hias Indonesia bukan kaleng-kaleng,” kata Asep Syarifuddin menunjukkan Whatsapp orang asing yang pesan cupang budidayanya itu.
Untuk kualitas cupang hias, menurutnya, dapat dilihat seperti pada ukurannya lebih dari 5 centimeter, warnanya matang dan strong, bentuk bukaan atau lingkaran bulan sempurna.
“Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI, Pemkot Jakarta Barat sampai kementerian perikanan terkait juga sering sharing, saya suka diminta masukannya dan pendapat,” ujarnya yang juga dikenal di kawasan Sentra Ikan Hias di Slipi itu.