Selesai tepat waktu, terminal ini memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo, hal ini dikarenakan Terminal Multipurpose Wae Kelambu selain menjadi lalu lintas logistik, terminal ini juga dapat menjadi bongkar muat kontainer dan kargo sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo. Memiliki ukuran 120 x 20 meter, pengerjaan fisik lainnya yang diselesaikan Brantas Abipraya antara lain trestle berukuran 60 x 12 meter, causeway 690 meter dan pengerjaan reklamasi seluas 3 hektar.
Sesuai motonya Spirit for Giving the Best, dalam proses pengerjaannya walau Indonesia sedang dihadang pandemi Corona Virus Disease – 19 (Covid-19), hal ini tak lantas membuat Brantas Abipraya terhambat kinerjanya.
Dapat diselesaikan sesuai target waktu, selama pengerjaannya ini Brantas Abipraya selalu memberikan yang terbaik dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
“K3 selalu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek pembangunan terminal multifungsi ini. Hal ini terlihat dari penerapan disiplin protokol kesehatan yang dilakukan di proyek, guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 di proyek-proyek Brantas Abipraya, langkah pencegahan juga dijalankan seperti dengan selalu memantau kesehatan para tenaga kerja di proyek,” imbuh Catur.