Hal senada datang dari mantan pimpinan KPK yang juga aktivis anti korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas. Menurut Erry, sepanjang proses penyusunan kebijakannya dilakukan berdasarkan data yang akurat dan sahih, serta mengikuti prinsip-prinsip tata kelola yang baik, hal itu dapat dilakukan. Apalagi kebijakan tersebut diambil demi memenuhi kebutuhan rakyat banyak.
Ide pembelian peternakan sapi di luar negeri ini sebetulnya sudah lebih dulu dilakukan negara tetangga Malaysia dan Brunei. Salah satu contoh, pada Mei 2019 SEDC (Sarawak Economic Development Corporation) membeli peternakan besar di Australia dan berhasil menjadi pemimpin pasar pemasok daging di ASEAN, Timur Tengah serta Australia sendiri. (msb/bas)