Maka yang benar nantinya harus dijadikan dasar melakukan evaluasi perbaikan management mutu keamanan kilang Pertamina. Hal itu agar tidak terulang hal yang sama.
“Beberapa hari kemarin, Ahok alias BTP sang Komut Pertamina menyatakan sebagaimana ditulis beberapa media nasional seperti CNBC bahwa penyebab kebakaran adanya kebocoran tanki. Kemudian media nasional lainnya Tempo mengulas bahwa sebelum kejadian kebakaran, warga sudah menyampaikan bahwa adanya bau bensin menyengat dari kilang tapi tidak digubris oleh pihak kilang Balongan. Saya dalam hal ini menggaris bawahi kata tidak digubris, yang artinya ada unsur kesengajaan untuk mengabaikan potensi resiko bahaya terjadi dan bukan lagi sekedar kelalaian apalagi Force Mayeur yang diakibatkan alam alias sambaran petir,” beber Ferdinand.
Kedua kondisi tersebut kata dia, sepertinya sejalan, dan ada benang merah antara kebocoran yang disampaikan Ahok alias BTP sang Komut dengan bau bensin menyengat yang sudah disampaikan warga tapi tidak digubris oleh pihak kilang. Bau itu dugaan besar karena ada kebocoran tanki. Tidak mungkin ada bau bensin jika tidak ada kebocoran.