indoposonline.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai 44 orang. Jumlah itu tercatat hingga Minggu (4/4) pukul 15.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, korban jiwa tersebar di tiga desa di kabupaten Flores Timur. BNPB dan sejumlah lembaga negara masih terus memperbarui data dari lapangan.
Menurut BNPB, di Desa Lamanele tercatat 38 orang meninggal dunia, kemudian Desa Waiburak 3 orang meninggal dunia, Desa Oyang Barang 3 orang meninggal dunia.
“Total 44 orang meninggal dunia, 7 hilang dalam pendataan,” kata Raditya lewat keterangan tertulis, Minggu (4/4).
BNPB pun juga mencatat kerugian berupa harta benda. BNPB melaporkan, pemukiman warga hanyut tersapu banjir, puluhan rumah di Desa Lamanele tertimbun lumpur, dan jembatan di Desa Waiburak putus.
Sejumlah instansi terkait telah rapat terbatas dan mendirikan posko. Sejumlah pejabat tingkat kabupaten dikabarkan akan turun langsung ke lokasi bencana.