Kondisi ini berdampak langsung terhadap pengunjung mal, mengingat bahaya virus corona dari segi penyebaran dan mutasi membuat mobilitas seseorang terbatas. Sehingga mengesampingkan sesuatu yang tidak mendesak.
“Saat ini bisa fokus ke hal-hal penting, bisa survive. Memang konsumen itu beralih, orang tidak berbelanja yang tidak perlu,” tutur Yongky.
Meski bencana non alam ini tidak dapat diprediksi kapan akan berlalu, namun diyakininya kondisi yang penuh ketidakpastian ini akan segera kembali normal. Seiring dengan perilaku disiplin mematuhi protokol kesehatan. “Kita percaya ini sementara, ini akan berangsur normal lagi,” imbuhnya.
Selain itu, mendukung upaya pemerintah terkait penanganan Covid-19. Menahan diri untuk tidak mudik lebaran tahun ini, misalnya. Dengan demikian penyeraban virus corona dapat dikendalikan.
“Kita dukung tindakan tidak mudik pemerintah, belanja tetap dong tapi barangnya diantar,” katanya.
Selama setahun lebih pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, bisnis mal dinilainya berangsur membaik. Terlebih adanya kebijakan tentang pembatasan kegiatan masyarakat, yang mengizinkan mal tetap beroperasi. “Ritel sudah mulai kembali naik lagi, tapi belum 100 persen. (sejak mal dibuka),” katanya menilai.