Berprofesi sebagai Aquarist, tentunya Evelyn mengalami pengalaman baik suka maupun duka.
“Untuk sukanya adalah momen di mana saya bisa berinteraksi secara langsung dengan biota-biota laut yang cukup susah ditemui secara langsung. Dukanya adalah ketika ada biota yang sudah saya rawat semaksimal mungkin namun karena faktor tidak terduga, harus mati. Apalagi jika satwa yang mati adalah satwa lama yang sudah mampu berinteraksi dengan saya, ada ikatan emosional tersendiri ketika mereka harus mati dan ada rasa bersalah di dalam diri saya karena saya tidak mampu menyelamatkannya,” tutur Evelyn.
Profesi yang dimiliki Evelyn, merupakan profesi yang jarang dilirik kaum perempuan. Kriteria profesi sebagai Aquarist membutuhkan fisik yang cukup kuat seperti mengangkat tabung, suhu air yang cukup dingin, serta tuntutan waktu kerja yang sangat ketat diikuti dengan standart yang cukup tinggi. Justru hal tersebut, membuat Evelyn bisa membuktikan bahwa Ia juga bisa menyesuaikan dan mengikuti standar tersebut dengan cukup baik.