indoposonline.id – Hingga kini, stunting masih menjadi masalah kesehatan pada anak Indonesia. Status gizi anak sangat penting dalam menentukan angka stunting. Di sisi lain, gizi yang diperoleh anak juga dipengaruhi oleh pola asuh yang di terapkan orangtua. Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, spesialis Gizi Klinik, FKUI – RS Cipto Mangunkuso pun menjelaskan salah satu cara mencegah anak mengalami stunting. Dia menjelaskan, masa remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa dengan rentang usia 9 atau 10 tahun hingga 19 tahun.
Masa transisi atau masa remaja ini merupakan usia pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih cepat dibandingkan kelompok usia lain, kecuali satu tahun pertama kehidupannya.
Bila anak remaja perempuan tidak mendapatkan asupan gizi optimal akan berisiko melahirkan bayi BBLR atau stunting atau memiliki gangguan kesehatan. ”’Perubahan pola hidup, malas sarapan dan lebih senang jajan adalah masalah yang sering terjadi pada fase ini. Anak remaja juga lebih suka makan bersama temannya, mengonsumsi junk food yang masih diragukan nilai kesehatannya,” ujarnya dalam webinar “Kecukupan Gizi Remaja Kunci Utama Pencegahan Stunting” oleh YAICI, pada Jumat (9/4/2021).