Arya mengakui, memang tidak mudah membangun tempat ibadah umat tertentu. Menurutnya, di beberapa daerah bahkan banyak penolakan untuk pembangunan tempat ibadah umat tertentu.
”Jangankan membangun tempat ibadah besar seperti ini. Membuat yang kecil-kecil saja sudah banyak resistensinya. Saya ada ide mari dong tiru kebaikan seperti di UP ini kalau bisa seluruh perguruan-pergurian tinggi negeri dulu se-Indonesia membangun enam tempat ibadah. Anggaran bisa saja dari APBN,” ungkapnya.
Dikatakan, DPD RI akan konkret memberi dukungan politik kebijakan dan politik anggaran untuk mewujudkan pembangunan enam tempat ibadah di kampus-kampus.”Anggaran bisa dari mana saja. Seperti di UP sini Gubernur DKI bantu, dan Kementerian Agama diharapkan juga bisa ikut bantu. Ini luar biasa, saya sangat terharu,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina UP Prof Dr Edie Toet Hendratmo SH MSi FCBArb mengatakan, pihaknya dalam proses pembangunan enam tempat ibadah umat beragama.
”Sudah ada masjid, yang sedang dibangun gereja Katolik, gereja Protestan, pura, nanti ada juga wihara, dan klenteng. Masing-masing tempat ibadah akan terbuka untuk umum,” ungkap Edie. Menurutnya, mahasiswa-mahasiswa UP nanti yang akan mengurus masing-masing tempat ibadah tersebut.