Itulah yang membuat nilai GoTo –perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia– langsung melejit. Gabungan keduanya langsung memiliki 100 juta transaksi aktif.
Pola yang seperti itu yang tidak ada ketika Grab dan Gojek menjajaki penggabungan. Itu yang membuat rencana merger antara Grab dan Gojek kandas. Tiga tahun lalu. Padahal pemegang saham Grab dan Gojek sama-sama ngebet ingin gabung. Baik pemegang saham yang di Singapura maupun yang di Jepang.
Keduanya, sayangnya, memiliki ladang yang sama. Yang kalau digabung hanya akan saling mengeliminasi. Itu membuat tambahan nilai transaksinya tidak maksimal.
Nilai baru GoTo yang USD 45 miliar itu memang fantastis. Itu hanya bisa terjadi di zaman ini. Tapi itulah nilai yang ingin diraih oleh para pemegang saham. Setelah sekian tahun mereka terus-menerus hanya membakar uang.
Kemampuan membakar uang pun ternyata ada batasnya. Sudah saatnya kini, mereka menjual abunya.
Nilai jual GoTo itu harus dibuat tinggi karena ini: kemungkinan besar mereka akan menggunakan jasa SPAC untuk bisa go public di pasar modal New York.