Ketemulah bunga jombrang. Bunga jombrang sulit dicari, tapi istri saya selalu menemukan cara mendapatkannya. Istri saya sering menyambal dengan ramuan jombrang. Saya tahu bentuknya dan rasanya. Itu memang bunga minoritas.
“Sambal jombrangnya harus pedas. Harus sampai bisa membuat air mata keluar,” ujar Harjanto saat ngobrol dengan saya kemarin. “Kita menangis setiap mengenang peristiwa itu,” katanya.
Peringatan Mei 1998 pertama dilakukan Harjanto tahun 2008. Tepat 10 tahun setelah kejadian. Lalu ia adakan lagi tahun 2018. Sepuluh tahun kedua.
Di peringatan tahun 2018 itulah rujak pare dan sambal jombrang mulai disajikan. Diteruskan di tahun 2019. Lalu tahun 2020. Peringatannya tidak lagi tiap 10 tahun.
Tahun ini, ditambah acara baru: penempatan sinci Ita Martadinata tadi. Dia mewakili seluruh korban kerusuhan Mei 1998.
Yang juga istimewa, peringatan tahun ini disertai seminar virtual. Dengan pembicara Christianto Wibisono dan Ita Fatia Nadia. Chris membicarakannya dari aspek politik. Fatia dari aspek hak asasi manusia dan hak perempuan.