Banyak pihak yang menginginkan bandara di Desa Kiantar segera dibangun, mereka telah melihat manfaat suatu daerah memiliki bandara, seperti halnya yang terjadi saat pembangunan bandara internasional Bizam (Lombok), waktu itu masyarakat menentang dengan keras. Buat apa dibangun padahal bandara yang lama masih ada, namun kini masyarakat yang sempat menolak merasakan manfaatnya.
Perekonomian maju, usaha penginapan menjamur, hasil-hasil kerajinan tradisional berkembang, usaha travel membawa keuntungan menjanjikan tak ketinggalan usaha kios-kios dan pedagang kaki lima mendapat rezeki dari keberadaan bandara.
Bupati Sumbawa Barat Musyafirin diakhir wawancaranya mengulang apa yang pernah disampaikan dalam sambutannya sewaktu salat Idul Fitri 1442 H/2021 M, bahwa Bandara ini nantinya dihajatkan untuk membuka akses sebility dan konektiviti yang selama ini menjadi pekerjaan rumah besar Kabupaten Sumbawa Barat.
“Pariwisata yang terhampar dari ujung Poto Tano hingga Sekongkang tidak akan bernilai apa-apa jika para wisatawan enggan berdatangan karena jalur transportasi yang rumit dan melelahkan. Oleh karenanya saya mengharapkan doa dan dukungan seluruh masyarakat KSB. Kita tidak usah lagi berkutat pada pertanyaan apa manfaat dari keberadaan bandara. Hakkulyakin pasti akan mendatangkan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan pembangunan daerah KSB,” tutup Musyafirin.(bas/msb)