“Ke depan untuk mengantisipasi hal-hal agar tidak terjadi lagi, keputusan-keputusan yang dadakan untuk hal-hal yang strategis, mungkin ada baiknya kita mempersiapkan opsi-opsi ataupun langkah-langkah mitigasi dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tangerang secara langsung meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk mengirimkan alat tes antigen ataupun PCR. Sedangkan untuk vaksin, Kabupaten Tangerang sudah siap 15 ribu vaksin per hari. Jadi kalau ada distribusi vaksin dari kementerian ataupun pusat, Kabupaten Tangerang juga mohon dipertimbangkan dan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin dengan jumlah yang sangat banyak karena jumlah populasi di Kabupaten Tangerang adalah yang paling tinggi di Provinsi Banten.
Sementara itu Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, keputusan larangan atau penutupan tempat wisata terpaksa dia ambil demi kepentingan masyarakat luas, agar tidak terjadi penularan Covid-19 di tempat wisata.
“Kita memahami adanya protes dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan yang kita ambil, itu adalah wajar karena dari sekian banyak yang taat ada saja yang tidak taat. Tapi kita mengutamakan kemaslahatan dan keselamatan meskipun pahit dirasakan tetapi itu semua demi kebaikan,” terangnya. (mul)