Ketika itu Ganjar sebenarnya tidak mendapat restu dari DPP PDIP. Adalah Rustriningsih sebagai wakil Gubernur Jawa Tengah yang kala itu digadang-gadang Megawati maju sebagai Gubernur. “Konflik ini seperti membuka memori lama kenangan buruk rivalitas Ganjar vs PDIP,” ujar Dian yang juga aktif sebagai peneliti di Institut Riset Indonesia (INSIS).
Bila ingin mulus maju sebagai capres, Dian bilang, Ganjar dan tim nya harus mampu membersihkan “dosa-dosa” masa lalu seperti disebut di atas. “Kalaupun di depak dari PDIP, hanya partai-partai yang berhaluan nasionalis yang paling mungkin mengusungnya. Namun peluang itu pun cukup kecil mengingat partai-partai saat ini telah memiliki jagoannya masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya yang terbaru PDIP tidak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara internal PDIP JawaTengah. Ketua DPP PDIP bidang pemenangan pemilu Bambang Wuryanto lugas mengaku tak mengundang Ganjar yang menghadirkan Puan Maharani di gelaran itu. Alasannya karena tak simpatik dengan sikap Ganjar yang teralalu ambisisus ingin maju sebagai capres 2024. (Timur Arif)