indoposonline.id – Tiap sore di jembatan Kalibata, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, selalu ramai warga bermain layangan. Yap, dalam mengisi waktu luang, warga di sekitar jembatan selalu bermain layang – layang. Tak hanya anak-anak, namun juga sejumlah pria dewasa.
Seperti halnya Mansyur, 46 tahun, karyawan swasta warga Pangadegan, Pancoran, Jaksel. Bersama sang anak, Zaidan Azizan, 8, Mansyur sengaja datang ke lokasi untuk bermain layangan.
“Saya bersama anak saya, yakni Zaidan Azizan si bontot main layangan di sini,” kata Mansyur sambil menarik benang layangannya, khawatir dibabat layangan musuh, Minggu sore di jembatan Kalibata itu.
Dari mulai layangan yang ada cap-nya sampai layangan yang polos tidak ada cap-nya. Dan dari mulai gelasan yang bagus sampai gelasan yang biasa saja.
“Mulai jam empat sore sudah ramai Pak, warga main layangan di sini. Bahkan bisa sampe malam hari juga. Tapi tidak sebanyak siang dan sore hari,” ujarnya.
“Ini saja sudah hampir enam bulan main, orang – orang dari se- Jabodetabek main kemari. Dari kakek – kakek, remaja sampai anak kecil main layangan di mari, itu anak saya paling muda kali yang main layangan di sini,” tambah Mansyur.
Menurutnya, ada banyak faktor kenapa banyak warga yang main di sana. Pertama, lokasinya yang lega, kemudian kedua, anginnya mendukung.
“Kalau anginnya banyak (kencang berhembus), maka layangan cepat naiknya,” akunya yang membawa stok layangan hingga lebih dari 20 biji.
Menurutnya, bermain layangan di sana seru. Menurutnya, jawara kampung belum tentu bisa menang mengadu layangan di sana. “Belum tentu jawara kampung main layangan di sini bisa menang, saya saja hari ini sejak siang sudah putus 10 layangan,” ungkapnya.
“Ini saya main sudah dua jam, paling 10 kalah. Tapi biasanya menang banyak juga sih,” terangnya. (ibl)