Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa Bank Indonesia telah menambah likuiditas (quantitave easing) di perbankan sebesar Rp 93,42 triliun per 8 Juni 2021, sehingga total injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan sejak tahun 2020 mencapai 819,9 triliun atau 5,30 persen PDB.
“Jadi dari sisi stabilitas moneter itu kelihatan dari inflasi yang terkendali likuiditas juga longgar,” ujar Perry Warjiyo.
Adapun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Bank Indonesia telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) I dan II. Sri Mulyani menuturkan penandatanganan SKB kedua melengkapi SKB pertama tertanggal 16 April 2020 terkait Bank Indonesia yang diperbolehkan untuk membeli SBN di pasar perdana.
“(SKB) pertama BI akan menjadi standby buyer untuk pasar primer dari bond kita,” ujarnya.
Sementara pada SKB kedua, pemerintah dan BI mengambil langkah burden sharing yang didasarkan pada kelompok penggunaan pembiayaan untuk public goods/benefit dan non-public goods/benefit. (wsa)