indoposonline.id – Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dimulai pada 23 Juli mendatang tetap akan membagi-bagikan kondom secara gratis kepada para atlet. Tradisi pembagian alat kontrasepsi itu sudah digelar sejak Olimpiade Seoul 1988.
Untuk Olimpiade Tokyo, panitia menyebar tidak kurang dari 160.000 kondom. Biar sesuai target, panitia melibatkan empat pabrik kondom di Jepang.
Berdasarkan sejarahnya, kondom gratis mulai dibagikan sejak Olimpiade Seoul 1988. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi buat potensi aktivitas seksual di antara para atlet selama berada di mess. Sekaligus bentuk pencegahan penyakit menular seksual.
Olimpiade Seoul diketahui mendistribusikan sebanyak 8.500 kondom. Empat tahun kemudian saat Olimpiade Barcelona 1992, dibagikan kondom 10 kali lipatnya dengan jumlah 90.000 buah.
Lalu Olimpiade Beijing menyediakan 100.000 kondom untuk para atlet yang bertanding. Di Olimpiade Atlanta 1996, jumlah alat kontrasepi yang dibagikan sempat menurun menjadi hanya 15.000 kondom.
Kemudian rekor tercipta di Olimpiade London 2012 yang mencapai 150.000 kondom. Disusul Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang menyita perhatian dengan penyediaan kondom besar-besaran di wisma atlet.
Panitia Olimpiade Rio de Janeiro menyediakan 450.000 kondom untuk 10.500 atlet selama 17 hari penyelenggaraan pesta olahraga sedunia tersebut.
Dilansir USA Today, jumlah itu bila dirata-rata maka setiap satu atlet bisa mendapatkan 42 kondom. Jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dari Olimpiade 2012 di London, Inggris.
Jadi pembagian kondom buat atlet olimpiade bukanlah hal baru. Tapi sedikit berbeda di Olimpiade Tokyo, kondom-kondom itu bukan untuk dipakai para atlet. Di masa pandemi, kondom yang dibagikan adalah ebagai suvenir untuk dibawa saat pulang ke negara masing-masing.