Sementara itu, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Kido.
“PBSI turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kido dengan semua prestasinya yang membanggakan adalah pribadi yang baik dan rendah hati, kami akan sangat kehilangan sosok almarhum,” tutur Edi Sukarno, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga Bidang Peningkatan Prestasi Chandra Bhakti, menyampaikan pesan untuk selalu meneladani sifat dan sikap almarhum selama hidup.
Markis Kido lahir di Jakarta, 11 Agustus 1984. Ia menghembuskan nafas terakhir ketika sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang hari Senin (14/6) sekitar pukul 18.30 WIB. Kido meninggalkan satu orang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri. Terakhir Kido menjadi pelatih di almamaternya PB Jaya Raya. (bas)