indoposonline.id – Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB.PJSI) 2021 yang akan berlangsung 25-27 Juni ini di Ciloto ,Jabar sejatinya tak.hanya memilih ketua umum baru tetapi juga menyusun program kerja lima tahun ke depan.
Namun sudah bukan rahasia umum lagi setiap penyelenggaraan Munas mencari figur ketua umum selalu mengemuka. Para Pengprov peserta Munas menyadari itu.
Namun untuk Munas PJSI 2021 yang akan diikuti 34 Pengprov se-Indonesia itu Pengprov menjadikan keduanya, membahas program kerja dan memilih ketua umum sama-sama penting.
Pengprov PJSI Jambi misalnya melalui ketua umumnya Abdul Wahap menilai baik program kerja maupun memilih ketua umum sama-sama penting.
“Sebagus apapun program yang disusun menjadi tidak berarti kalau ketua umumnya tak memiliki visi ke depan. Begitu.juga halnya sehebat apapun ketua umum menjadi mandul kalau tak disokong program yang baik,”kata Wahap dihubungi, Kamis (24/6).
Terkait program kerja menurut Wahap harus bersinerji.dengan kepentingan daerah. Pasalnya daerah sebagai ujung tombak pembinaan atlet.
Oleh karena itu, lanjutnya, ketua umum PJSI mendatang harus mampu menyatukan visi pembinaan dengan daerah.
PJSI Jambi sendiri seperti dikatakan Wahap.sudah menyatakan dukungan resmi keoada Akhmad Husry sebagai calon ketua umum PB.PJSI periode 20212026.
“Pak Husry kami.anggap.sosok yang pas memimpin.PJSI ke depan. Beliau diyakini mampu menyatukan visi pembinaan judo nasional berbasis daerah,”paparnya.
Sementara itu ketua umum Pengprov PJSI Jabar, Robin.Hud mengatakan PJSI ke depan butuh sosok pemimpin yang bisa mendorong dan memberdayakan semua potensi judo di tanah air.
“PJSI punya 34 Pengprov tapi jika dipetakan akan tampak.jelas mana pengprov aktif, kurang aktif dan tidak aktif. Menjadi tugas seorang ketua umum untuk mendorong dan memberdayakan agar semua daerah aktif membina sehingga potensi di daerah itu tidak sia-sia,”kata pemilik DAN 3 Judo ini.
Menyinggung siapa figur calon ketua umum PJSI yang dijagokan Jabar, Robin mengatakan akan melihat dulu visi dan misi sang calon. Yang pasti PJSI Jabar menginginkan sosok pemimpin.yang bisa membawa perubahan.
Namun satu hal lagi diingatkan Robin jangan main paksa dalam.memilih.calon ketua umum PJSi di Munas ini. Biarkanlah demokrasi di PJSI berjalan apa adanya, bukan ada apa-apanya.
Lain halnya dengan PJSI Bali yang disuarakan ketua harian I Nengah Sudiartha. Menurut dia, PJSI Bali butuh sosok pemimpin yang berjiwa membina, bukan membinasakan.
“Bagi PJSI Bali siapapun Ketua Umum.PJSI mendatang harus mampu mengakomodir kepentingan pembinaan di daerah. Bukankah daerah itu.rohnya pembinaan,”tandas Nengah.
Sama dengan yang disuarakan Jambi dan Jabar, PJSI Bali juga mendambakan figur pemimpin yang bisa melepaskan dirinya dari kepentingan pribadi atau kelompok.
Ada dua nama yang mengerucut sebagai bakal calon ketua umum PB.PJSI yakni Akhmad Husry dan Maruli Simanjuntak. (bas)