indoposonline.id – Dibalik semangat menuju zero emisi, ada persoalan lingkungan hidup dengan sampah baterai listrik yang dihasilkan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Kendaraan bermesin bakar dipandang sebagai musuh lingkungan dan mudah untuk mengetahui alasannya. Dengan membakar bahan bakar fosil, setiap sepeda motor, mobil, bus dan truk menambah polusi udara sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Itu sebabnya pemerintah di banyak negara mendorong pengemudi beralih ke kendaraan listrik (EV) yang lebih ramah lingkungan. Hanya saja, baterai timbal-asam yang ditemukan di mobil bermesin pembakaran mudah dan banyak didaur ulang.
“Baterai timbal-asam adalah produk konsumen yang paling banyak didaur ulang secara global. (Teknologinya) matang dan terstandarisasi, sehingga tidak masalah siapa yang membuat baterai Anda atau mobil mana yang Anda miliki karena baterainya sesuai dengan spesifikasi peraturan tertentu,” ungkap Daniel Reed, dosen kimia material di University of Birmingham, dilansir Science Focus.