indoposonline.id – Reaksi Pemerintah daerah terkait keputusan sekolah tatap muka tentu berbeda-beda. Hal ini bergantung dengan situasi di daerahnya masing-masing. Untuk di DKI Jakarta, Pemprov DKI masih ingin melakukan kajian kembali.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani menuturkan, konsep (belajar) daring saat ini sudah sangat tidak sehat untuk anak-anak, anak menjadi terkungkung di rumah, tidak bisa bermain, sampai tidak ada teman nyata. “Hanya ada game, tiktok, dan sosmed lain,” ungkapnya dikonfirmasi, Selasa (8/6/2021).
“Saya khawatir di masa-masa golden age anak, mereka tidak bisa belajar dan bermain. Tentu ini mengancam masa depan mereka,” tambahnya.
Menurut Zita, saat ini angka penularan covid-19 positivity rate-nya masih cukup tinggi, yakni 10,8 persen. Karenanya masih perlu kerja keras, kerja bersama, dan gotong royong antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Elemen lain tentu tetap dibutuhkan sebagai tim pendukung.
“Pemprov DKI katanya masih ingin mengkaji. Kami hormati itu. Sebab, syarat utamanya adalah mendapatkan izin dari Pemda setempat,” katanya.