indoposonline.id – Masjid Jayakarta di kawasan PT Jayakarta Industri Estate Pulogadung (JIEP) di Jalan Rawa Gelam II, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (30/6) ludes terbakar. Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dijelaskan oleh Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman bahwa pihaknya menerima laporan adanya kebakaran sekitar pukul 09.45 WIB.
Sebanyak tujuh unit mobil pompa berikut 35 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga setempat.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, api berhasil dipadamkan dan tidak sampai merembet ke bangunan lain di sekitar lokasi,” kata Gatot, Rabu (30/6).
Gatot menambahkan, kebakaran itu terjadi saat seorang petugas cleaning servis bertugas membersihkan masjid. “Jadi kronologis awalnya cleaning servis saat bertugas melihat api dari tempat imam. Saat ditinggal melapor ke pengurus Masjid api sudah membesar,” ungkapnya.
Warga setempat yang melihat kejadian itu langsung melakukan penanganan sebelum petugas Damkar Jakarta Timur datang ke lokasi. Namun, upaya itu tak dapat menyelamatkan bangunan masjid. “Luas area Masjid JIEP Jayakarta sekitar 1.000 meter persegi. Sementara untuk kerugian materil diperkirakan mencapai sekira Rp 500 juta,” ujarnya.
Api berhasil dipadamkan sekira pukul 11.06 WIB. Hasil pemeriksaan sementara jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, kebakaran di Masjid JIEP Jayakarta akibat korsleting listrik. “Untuk penyebab kebakaran diduga akibat korsleting dari bagian imam di Masjid JIEP Jayakarta,” tambahnya.
Yanto, salah seorang warga menyebut saat peristiwa kebakaran terjadi, di dalam Masjid Jayakarta yang sudah berdiri sejak 39 tahun itu, saat kejadian hanya ada 5 orang marbot atau cleaning servise. Sebab, Masjid JIEP beberapa minggu belakangan tidak menggelar salat jamaah. Pemerintah telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
“Kebetulan masjid sedang dilockdown, jadi ngga ada kegiatan keagamaan. Jadi yang menggunakan masjid hanya orang-orang situ aja,” tutup Yanto. (ibl)