indoposonline.id – Timnas Indonesia membutuhkan pemain dengan postur tinggi dan kuat guna menghalau bola-bola silang lawan. Posisi ini memang menjadi titik terlemah timnas.
Terbukti ketika timnas menghadapi Vietnam dan UEA. Sektor belakang kerap menjadi bulan-bulanan penyerang lawan.
Kini solusinya mulai terjawab. Dengan catatan, proses naturalisasi Shayne Pattynama berhasil dan sang pemain bisa memperkuat timnas.
Sebelumnya, nama bek keturunan Belanda-Indonesia yang membela Viking FK, yakni Shayne Pattynama, memang sedang ramai dibicarakan. Tepatnya seusai sang pemain diketahui telah melempar kode keras untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Hal itu diketahui dari postingan di media sosial Instagram milik pemain naturalisasi Indonesia, Jhonny Van Beukering yang diunggah pada, Sabtu (18/6).
Dalam postingan tersebut, Jhonny memperlihatkan percakapannya dengan Shayne Pattynama. Disebutkan, Jhonny Van Beukering menanyakan tentang ketertarikan Shayne Pattynama untuk memperkuat Timnas Indonesia lantaran sang pemain memiliki darah Indonesia.
Tak disangka, pesan Jhonny Van Beukering ternyata dibalas Shayne Pattynama. Tanpa basa-basi, Shayne langsung mengutarakan rasa bahwa sang agen kini sudah mulai mengurus proses naturalisasinya.
Pemain Viking FK itu mempercayakan proses naturalisasinya kepada Fardy Bachdim, saudara Irfan Bachdim yang dikenal sebagai salah satu agen pemain ternama. Walau belum ada keterangan resmi lebih lanjut dari PSSI mengenai proses naturalisasi Shayne Pattynama, peluang bek berusia 22 tahun itu untuk berseragam Merah-Putih sangat terbuka lebar.
Sebab, pihak PSSI sendiri belakangan memang sedang gencar mengurusi proses pemain keturunan untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia. Sehingga bukan tak mungkin, Shayne Pattynama bakal jadi bintang naturalisasi selanjutnya.
Andai nanti resmi diperkuat Shayne Pattynama, pastinya Timnas Indonesia akan memiliki kuartet pertahanan tangguh dan solid. Karena,selain Shayne Pattynama, ada juga beberapa pemain bertahan lokal yang dikenal punya ketangkasan di lini belakang.
Dengan menggunakan formasi 4-4-2 khas Shin Tae-yong selama menukangi Timnas Indonesia, maka posisi terbaik yang bisa ditempati Shayne Pattynama nanti adalah left back.
Di posisi ini memang sudah ada Arhan Pratama yang perkasa dan cekatan, tapi Shayne Pattynama bisa mengambil alih peran Arhan untuk memperkokoh area defensif.
Arhan memang tangguh sebagai left back, tapi saat melakukan counter attack, pemain Persis Solo ini kerap terlambat mensuport di sisi flank. Begitupun sebaliknya, saat tim terkena serangan balik, Arhan juga beberapa kali terlambat untuk menutup sisi sebelah kiri.
Masuknya Shayne Pattynama sebagai left back, bakal menutup celah Arhan Pratama. Meski begitu, Arhan juga tak harus kehilangan posisinya di tempat utama, walau tak di posisi wing back, Arhan bisa bermain sebagai winger.
Akurasi umpan yang dia miliki dipastikan bisa jadi senjata mematikan Timnas Indonesia. Bahkan saat tampil di Piala Menpora 2021 lalu, Arhan Pratama jauh lebih mentereng saat ditempatkan sebagai winger dengan torehkan satu gol dan satu assist dalam satu pertandingan kontra Arema FC.
Kembali ke Shayne Pattynama. Setelah pastikan satu tempat di pos left back, hal berikutnya adalah sang tandem yang akan mengisi posisi dua center back serta right back.
Jika melihat dari daftar pemain Timnas Indonesia saat ini, duet bek tengah paling ideal buat skuad Garuda adalah Elkan Baggot dan Yanto Basna. Selain sama-sama muda, keduanya juga punya postur tubuh kokoh.
Elkan Baggot jelas bakal jadi tembok untuk menghalangi bola udara. Sementara Yanto Basna dengan ketenangan serta pengalaman lebih banyak di Timnas, bisa jadi leader untuk mengkoordinasi kotak 16.
Sedangkan untuk cadangan, Timnas Indonesia bisa memainkan Ryuji Utomo serta duo tembok Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia kemarin, yakni Rizki Ridho serta Arif Satria.
Terakhir adalah pos right back, yang pastinya bakal ditempati Asnawi Mangkualam. Pemain yang punya stamina berlimpah tersebut memang sudah mengunci satu tempat utama di Timnas Indonesia arahan Shin Tae-yong.
Berbekal kecepatan dan daya jelajah tinggi, Asnawi bisa jadi tandem sempurna Shayne Pattynama saat melakukan serangan balik. Keduanya bisa mencoba merangsek ke kotak penalti lawan dan selesaikan skema counter attack untuk mencetak gol. (bas)
Nama: Shayne Pattynama
Lahir: Lelystad, 11 Agustus 1998 (22 tahun)
Posisi: Bek kiri/Gelandang tengah
Tinggi: 180 cm
No Kostum: 25
Klub junior:
SV Lelystad ’67 F9
SV Lelystad ’67 F2
SV Lelystad ’67 F1
Ajax Amsterdam E2
Ajax Amsterdam E3
Ajax Amsterdam D3
Utrecht D1
Utrecht C2
Utrecht C1
Utrecht B2
Utrecht B1
Karier klub:
– 2017/18 Utrecht II/Eerstedivisie (17 main/0 gol)
– 2018/19 Utrecht II/Eerstedivisie (24 main/1 gol)
– 2019/20 Telstar/Eerstedivisie (18 main/1 gol)
– 2020/21 Telstar/Eerstedivisie (7 main/2 gol)
Gelar klub:
– Eredivisie B1/U 17 2014/15
Keturunan:
– Indonesia/Belanda