“Karena masyarakat Labuan Bajo banyak yang bergantung pada penghasilan dari sektor pariwisata, pada situasi pandemi seperti saat ini mereka banyak yang pendapatannya berkurang, bahkan kehilangan mata pencaharian. Mereka mendapat penghasilan dengan bekerja menjadi unskilled labour di program padat karya,” ujar Yanuar.
Selain penanganan jalan, trotoar, dan drainase di dalam kota, Kementerian PUPR melalui BPJN NTT juga meningkatkan jaringan jalan yang terhubung dengan kawasan sekitar Labuan Bajo. Pada tahun 2021 terdapat dua paket kegiatan infrastruktur jalan, yakni pengaspalan Jalan Labuan Bajo – Terang – Pelabuhan Bari sepanjang 1,8 km dan Preservasi Jalan Labuan Bajo – Malwatar – Kota Ruteng sepanjang 107,5 km.
Rencananya juga akan dibangun Jalan Labuan Bajo – Tanah Mori menggunakan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai persiapan Labuan Bajo menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang. “Dirjen Bina Marga sudah memerintahkan kepada Balai Jalan NTT untuk melakukan lelang dini dengan skemanya multiyears kontrak,” pungkas Yanuar.