indoposonline.id – Di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) agar tidak bosan dan jenuh. Pecinta games dapat memainkan meGames edukatif yang menyajikan 2.000 lebih jenis permainan tradisional dari Sabang sampai Merauke.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) pun mendukung peluncuran 2.000 lebih jenis permainan tradisional nusantara yang tersebar di Tanah Air ini.
Ribuan games tradisional nusantara tersebut bisa di-download di Play Store itu dengan nama aplikasi meGames. Games dengan permainan tradisional nusantara ini mengusung nilai-nilai pancasila.
Founder meGames dan CEO Memiles, Kamal Tarachan menuturkan, meGames dirancang atas kegelisahannya melihat semakin hilangnya permainan tradisional dengan masuknya dunia digital.
Sehingga, sambung Kamal, pihaknya ingin terus melestarikan dan mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda.
“Kami akan kerjasama dengan pemerintah dan tokoh masyarakat maupun artis Indonesia untuk kerjasama membuat challenge-challenge agar anak-anak ikut games ini,” kata Kamal dalam diskusi nasional melalui daring ‘Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Game Tradisional Nusantara Berbasis Digital’, Kamis (15/7/2021).
Salah satu cara lainnya dengan games ini menyiapkan edukasi-edukasi tentang desa, makanan, dan budaya di daerah-daerah Indonesia.
Pihaknya juga akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah, universitas, serta instansi pemerintah. Agar nantinya games ini juga bisa masuk dalam mata pelajaran dan mata kuliah. “Kami juga akan menggelar turnaman dua atau tiga kali untuk menarik minat pemain,” jelasnya.
Kamal menyebut salah satu kelebihan aplikasi meGames ini hanya cukup satu kali download sudah bisa memainkan lebih dari 300 permainan.
Rencananya setiap bulannya, akan bertambah 100 games hingga nantinya mencapai lebih dari 2.000 games. “Sekarang di era digital ini lama-lama game tradisional sudah menghilang semuanya. Jadi betul-betul ekstrem. Dari situ saya lihat sangat sayang sekali di mana yang tradisional harusnya dibawakan terus, dimainkan oleh seluruh rakyat Indonesia,” tutur Kamal.
“Oleh karena itu jadi saya keluarkan meGame itu adalah kenapa tidak kita bikin tradisional games untuk masuk ke era digital. Di era digital kita bisa mainkan lagi, kita bisa mengingat games tradisional yang pernah kita main dan jalankan,” ungkapnya.
Kamal menegaskan, pihaknya telah mematenkan sekitar 2.000 permainan tradisional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Secara bertahap, pihaknya akan mengembangkan agar ribuan permainan tradisional itu dapat dimainkan di meGames.
“Keseluruhannya 2.000 tradisional game itu dari Sabang sampai Merauke, games-games tersebut yang sekarang kita lagi develop terus dan kita harap dalam setahun, 2.000 game semuanya akan jalan semuanya di aplikasi digital tersebut,” ungkapnya.
Tak hanya melestarikan permainan tradisional, melalui meGames, PT ACM juga berupaya membantu para UMKM. Dikatakan, UMKM dapat memasang iklan di setiap permainan yang terdapat dalam meGames.
“UMKM bisa memasang iklan di games-games tersebut. Sewaktu-waktu jadi trending mereka punya merek-merek dan mendorong penjualan-penjualan mereka juga,” tambahnya.
Pihaknya juga mengajak unsur pemerintah untuk membantu mendorong para UMKM. Dengan sinergitas tersebut para UMKM diharapkan tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara. “Bukan hanya lokal tapi nanti juga akan jadi go internasional,” tandasnya.
Direktur Pengembangan Pitalebar Kominfo, Marvel Situmorang mengatakan, sangat menyambut baik dan mendukung kreativitas pembuatan games yang dikaitkan dengan wawasan nusantara atau konten-konten yang mengedepankan budaya nasional.
“Kita sebut ini sebagai kreativitas yang sangat baik, kita ketahui bahwasanya generasi muda kita suka menggandrungi games tradisional akan menumbuhkan kecintaan terhadap produk dan kebudayaan Indonesia,” ujar Marvel.
Kominfo akan berusaha sekuat tenaga membangun infrastruktur telekomunikasi internet yang bisa menjangkau semua wilayah pedesaan di tanah air dengan cepat dan berbiaya murah.
Sementara, dukungan yang difasilitasi oleh Kemenparkraf terhadap provider games untuk berkompitisi di pasar internasional melalui event-event games digital baik yang diselenggarakan dalam negeri maupun diluar negeri.
Seperti event Game Prime, Game Connection, Gamescom, Tokyo Game Show dan Baparekraf Game Prime 2021.
Bertepatan dengan Hari Game Indonesia tanggal 8 Agustus 2021, Kemenparekraf /Baparekraf akan menyelenggarakan Baparekraf Game Prime 2021, eksebisi game terbesar di Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun oleh AGI dan GGWP.
“Ribuan game developer dan praktisi industri game akan mengikuti program pameran, networking dan pertemuan bisnis disini. Selain itu Deputi Pemasaran akan mendukung pembelian game lokal melalui program bertajuk Beli Game Lokal,” kata Yuana Rachma Astuti, Direktur Pemasaran Kemenparekraf.
Diharapkan, event berskala nasional dan internasional itu akan memacu semangat provider aplikasi game semakin berdaya saing tinggi dan bertumbuh yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis game digital.
“Diharapkan akan lahir pemain-pemain game kelas dunia yang bertalenta tinggi dan bisa bersaing di tingkat internasional sama halnya dengan e-sport,” harapnya.
Diharapkan juga dukungan dari DPR RI khususnya komisi 10 agar membuat UU khusus yang memayungi hak cipta games karya anak bangsa khususnya games tradisional.
Dalam diskusi yang digelar PP UMINDO itu turut dihadiri oleh Direktur Pengembangan Pitalebar Kominfo, Nyoman Adhiarna, Plt. Direktur Ekonomi Digital Kominfo, Hetifa Sjaifudin.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Yuana Rochma Astuti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Marlinda Irwanti Direktur Pascasarjana USAID, dan Tarachan Mirchandani Founder meGames juga hadir. (ibl/msb)