indoposonline.id – Cuaca buruk yang terjadi pada Selasa (13/7) malam mengakibatkan 17 kapal milik nelayan di Kalimantan Barat Tenggelam. Dari jumlah tersebut, delapan unit sudah berhasil ditemukan sedangkan sembilan lainnya masih dalam pencarian tim Search and Rescue (SAR).
Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi menjelaskan, dengan penambahan satu unit KM nelayan yang tenggelam itu, maka total anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban sebanyak 134 orang, sebanyak 77 orang selamat, 42 orang dalam pencarian, 10 orang meninggal, dan lima korban masih belum terindentifikasi.
“KM yang tenggelam, yakni KM CSSK yang berangkat mencari ikan tanggal 11 Juli 2021, dan pada tanggal 13 Juli 2021 KM itu bersama tiga ABK berada di sekitar Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, namun hingga saat ini korban belum bisa dihubungi dan belum kembali ke rumahnya,” ungkap Yopi di Pontianak, Minggu (18/7).
Hari ini, tim SAR bersama TNI-AD dan potensi SAR lain mulai kembali melakukan pencarian di daratan atau pesisir pantai terhadap 42 anak buah kapal atau nelayan yang belum ditemukan.
Dia mengatakan, pencarian dengan metode menyisir di pesisir pantai melalui daratan karena berdasarkan metode pencarian bahwa korban besar kemungkinan terdampar di pesisir pantai.
“Hari ini (Minggu) kami dibantu oleh sebanyak 20 kapal pencarian dari berbagai instansi yang dibagi dalam empat sektor pencarian, kemudian dibantu oleh Lanud Supadio Pontianak dengan mengerahkan satu Heli Super Puma dan satu pesawat Maritim milik TNI AL,” katanya.
Menurut dia, pencarian korban dilakukan maksimal, baik melalui laut, udara, dan darat atau pesisir pantai.(wsa)