indoposonline.id – Roger Federer mencatatkan sejarah dengan menjadi petenis putra tertua yang masuk ke perempat final Wimbledon dengan usia 39 tahun 337 hari. Federer mengalahkan rekor 39 tahun 224 hari milik Ken Rosewall di tahun 1974.
Federer lolos babak delapan besar Grand Slam lapangan rumput untuk ke-18 kalinya, setelah mengalahkan petenis Italia Lorenzo Sonego 7-5, 6-4, 6-2, Senin malam waktu London.
“Itu adalah kondisi yang sulit dan setelah set pertama saya merasa mengendalikan pertandingan dengan lebih baik. Saya tidak bisa lebih bersemangat untuk berada di perempat final,” Federer menyebutkan, seperti dilansir ATP Tour di laman resminya.
Pertandingan ini sempat terhenti selama 20 menit akibat hujan yang mengguyur, memaksa pemain masuk ke ruang ganti sebelum melanjutkan permainan dengan atap arena yang sudah tertutup.
Namun kondisi ini justru semakin merugikan Sonego yang kesulitan bermain di lapangan basah dan lembap. Tak butuh waktu lama bagi Sonego untuk melakukan kesalahan ganda di hadapan Federer.
“Sungguh menakjubkan perbedaan yang bisa terjadi akibat situasi di dalam dan luar ruangan,” kata Federer, pemegang delapan gelar Wimbledon.
Dalam perempat final Grand Slam yang ke-58, juara Grand Slam 20 kali itu akan bertemu unggulan kedua dari Rusia Daniil Medvedev atau petenis Polandia Hubert Hurkacz.
Pertandingan antara Medvedev dan Hurkacz terpaksa ditunda karena hujan, dan baru dilanjutkan hari Selasa.
Di pertandingan lainnya, petenis peringkat satu ATP Novak Djokovic lolos ke babak delapan besar. Capaian ini sekaligus menandai perempat final ke-50 di ajang Grand Slam selama karir tenisnya.
Unggulan teratas asal Serbia itu menang atas Cristian Garin dengan 6-2, 6-4, 6-2 dalam laga yang berlangsung Selasa (6/7) WIB.
“Tingkat kepercayaan diri saya sangat tinggi setelah memenangkan French Open,” kata Djokovic soal laganya, demikian laporan Reuters menyebutkan.
Unggulan ke-17 Garin harus merasakan pedasnya permainan Djokovic dalam pertemuan perdana mereka yang terjadi di Grand Slam lapangan rumput.
Ia kesulitan untuk keluar dari tekanan, meski berusaha melawan balik namun tak cukup kuat untuk menggoyahkan dominasi Djokovic yang bermain dari baseline dan depan net.
Djokovic memenangkan delapan poin pertama dan tidak pernah melepaskan tekanannya selama pertandingan yang berjalan satu jam 48 menit.
“Pertandingan tadi menguras banyak tenaga tapi di saat yang sama memberi saya semangat. Itu memberikan saya dorongan kepercayaan diri yang saya butuhkan untuk Wimbledon dan tingkat energi saya sangat bagus,” Djokovic menuturkan.
Pada delapan besar, Djokovic akan bertemua petenis non-unggulan Marton Fucsovics. Ia lolos ke perempat final dengan menyingkirkan unggulan kelima Andrey Rublev 6-3, 4-6, 4-6, 6-0, 6-3. (wsa)