indoposonline.id – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska menang melawan pemain Belgia Lianne Tan straight set 21-11,21-17. Kemenangan ini sekaligus membawanya lolos dari fase grup dan melaju ke babak gugur 16 besar. Dua kemanangan yang dibungkus Gregoria tak lepas dari arahan pelatihnya Rionny Mainaky.
Rionny yang juga menjabat Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI ini meminta tunggal putri Indonesia ini melakukan pemanasan yang baik dan menjaga ketenangan.
Tan sudah dua kali tampil di Olimpiade, yakni di London 2012 dan Rio de Janeiro 2016. Hasilnya kurang bagus, tetapi dengan pengalaman itu, mental pebulutangkis Belgia ini teruji. Selain itu pemain berusia 30 tahun ini pernah meraih medali emas Kejuaraan Junior Eropa 2009 dan beberapa gelar tur challenger.
Meski begitu, Rionny tak meragukan kemampuan Grego. Menurut mantan pelatih tim ganda putri nasional Jepang itu, persiapan yang dilakukan Grego, 21 tahun, sudah bagus. Dari laga pertama, Rionny melihat atlet peraih emas Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu punya trik-trik jitu di lapangan.
”Cuma, saya ingin tekankan, di hari H itu Grego harus melakoni pemanasan yang cukup dan menjaga ketenangan,” kata Rionny, yang tak lain adalah kakak dari Rexy Mainaky, peraih emas ganda putra Olimpiade 1996 Atlanta.
Bagi Rionny, bukan hanya strategi, teknis, dan persiapan saja yang perlu digenjot atlet. Warming-up jelang pertarungan pun penting sebagai upaya menjaga kondisi. Dan, faktor ketenangan saat memasuki arena, penting untuk mengondisikan mental dan ritme pertandingan.
“Jadi menciptakan suasana jelang tanding itu memang harus diciptakan sebaik mungkin dan terus dijaga agar tetap bagus. Ini faktor penting buat menunjang penampilan bertanding,” tuturnya.
Soal arena pemanasan, menurut Rionny, memang terkadang hanya mendapat jatah satu lapangan. Ia menilai kurang, tetapi di saat lain di hari bisa menggunakan lapangan lain yang sedang kosong sehingga secara keseluruhan tak terlalu bermasalah. Sebagai informasi, arena di Musashino menyediakan tiga lapangan untuk pemanasan jelang pertandingan.
Berlangsung Seru
Bertanding pada Rabu (28/07/2021) di Musashino Sport Plaza, Tokyo, Jepang kontra Lianne Tan (Belgia), Grego, sapaan Gregoria, melakukan serangan cukup taktis dan bervariasi. Penampilan Gregoria cukup baik pada gim pertama. Dia mampu memberikan perlawanan yang menyulitkan lawannya.
Meski Lianne mencuri poin-poin awal, tetapi itu tak berlangsung lama karena Gregoria mengunggulinya setelah kedudukan imbang 6-6.
Kondisi pun berbalik. Kini giliran Gregoria yang mendominasi permainan. Dengan sigap, dia terus menggempur pertahanan lawannya dan mengumpulkan poin hingga unggul 21-11.
Pada set ke dua keadaan menjadi lebih berimbang. Lianne Tan mulai mampu mengimbangi biola-bola depan Grego. Beberapa kali kedua pemain juga terlibat adu reli yang cukup panjang dan menguras tenaga. Walau Grego terus memimpin, tidak mudah bagi putri ke;ahiran Wonogiri Jawa Tengah ini untuk mengambil poin. Pada set ini, Gregoria dan Lianne sempat meminta paramedik untuk memeriksa elcet di bagian lutut. Namun demikian Grego mampu menuntaskan set ini dengan 21-17.
Sebelumnya Grego sudah mencuri kemenangan dengan nyaman 21-11, 21-8 atas Thet Htar Thuzar (Myanmar), Minggu (25/07/2021). Mengutip laman BWF, laga tersebut juga merupakan pertemuan pertama antara Gregoria dengan Lianne. Mereka berdua sama sekali belum pernah bertemu dalam turnamen mana pun. Secara head to head, Gregoria memang lebih diunggulkan karena saat ini dia menempati peringkat 20 dunia, sementara Lianne berada pada urutan ke-42.
(bas)