indoposonline.id – Punah. Mimpi Roger Federer mencapai rekor sembilan titel Wimbledon punah menyusul kekalahannya 6-3, 7-6(4), 6-0 di perempat final Wimbledon 2021 atas petenis Polandia, Hubert Hurkacz, Rabu (7/7).
Sebelum turnamen berdurasi dua pekan itu digelar, Hurkacz yang menjadi unggulan ke-14 memenangi hanya empat pertandingan di lapangan rumput. Jadi tidak ada yang menyangka bahwa di balik kurangnya pengalaman bermain di lapangan rumput, dia mampu menampilkan permainan yang menakjubkan melawan idola masa kecilnya itu.
Sorak sorai dan tepuk tangan dengan berdiri dari penonton tak mampu menyelamatkan Federer dari pembantaian di Centre Court hari itu. Petenis berusia 39 tahun itu pun akhirnya menyerah.
Forehand Federer yang mengarah ke tramline memberi Hurkacz kemenangan terbesar dalam kariernya saat para fans tertegun mendapati itu merupakan penampilan terakhir sang petenis Swiss di Wimbledon.
Tak ada cara yang lebih kejam dari kalah 0-6 di set terakhir dalam penampilan ke-22 Federer di turnament tersebut. Federer, pemegang rekor 20 titel Grand Slam, mengejar rekor sembilan gelar Martina Navratilova di All England Club.
“Saya tidak tahu apakah kita akan melihat orang hebat itu lagi di sini,” kata mantan juara Boris Becker, menyuarakan kekhawatiran ribuan fans yang memadati All England Club untuk menyaksikan Federer.
Hurkacz baru berusia dua tahun ketika Federer debut di Wimbledon pada 1999 dan berusia enam tahun ketika petenis Swiss itu memenangi titel pertama Grand Slam-nya pada 2003.
Dia akan berharap menjaga rentetan kemenangannya di turnamen tersebut di mana tak hanya mengalahkan Federer, tapi juga menyingkirkan petenis peringkat dua dunia Daniil Medvedev satu hari sebelumnya.
“Sangat spesial bagi saya bermain di lapangan spesial ini melawan Roger, ini mimpi yang menjadi kenyataan,” kata petenis berusia 24 tahun itu. Dia akan menghadapi Matteo Berrettini atau Felix Auger Aliassime untuk memperebutkan satu tempat di final.